KOMPONEN UTAMA SISTEM REFRIGERAN
1.
Kompresor
(Compressor)
Kompresor adalah komponen utama yang berperan sangat penting dalam sistem pendingin, komponen ini bisa di katakan jantungnya sistem refrigerasi. Cara kerja komponen tersebut ialah menghisap dan menekan freon (refrigerant) didalam sistem / mengsirkulasikan refrigerant didalam sistem.
Menurut jenis kompressor terbagi menjadi 3 bagian :
1. Kompresor Hermetic.
2. Kompresor Semi Hermetic.
3. Kompresor Open type.
Namun menurut cara kerjanya kompresor terbagi menjadi 5 bagian :
1. Kompresor Sentrifugal.
2. Kompresor Screw
3. Kompresor Scrol
4. Kompresor Rotari (Rotary)
5. Kompresor Torak (Reciprocating)
2. Kondensor (Condenser)
Kondensor termasuk kompenen utama sistem refrigerasi yang tidak kalah pentingnya dengan kompresor, karena komponen-komponen tersebut saling berhubungan, saling mendukung, saling mempengaruhi. Cara kerja dari komponen ini ialah membuang panas yang memungkinkan terjadinya pengembunan.
3. Pipa kapiler
Pipa kapiler adalah suatu pipa pada sistem refrigerasi yang mempunyai diameter paling kecil jika dibandingkan dengan pipa – pipa yang lainya. Pipa kapiler ini biasanya berukuran diameter 0,8 – 2,0 mm dengan panjang kurang lebih 1 meter. Cara kerja pipa kapiler merendahkan temperature dan tekanan refrigerant didalam sistem.
4. Evaporator
Evaporator adalah kebalikan dari condenser, kalau condenser berfungsi sebagai pembuang panas dari freon yg dipompa oleh compressor dan membuang panasnya dengan sebuah fan motor, sebagai penampung dingin dari freon yg sudah berubah wujud menjadi cair setelah melewati pipa kapiler.
Didalam evaporator yg hampa udara, freon akan menguap dan menyerap panas pada pipa-pipa yg berada pada evaporator sehingga pipa-pipa di evaporator menjadi dingin, dan membuang dinginnya dengan hembusan sebuah fan motor dengan daun kipas yang berbentuk blower.
Kompresor adalah komponen utama yang berperan sangat penting dalam sistem pendingin, komponen ini bisa di katakan jantungnya sistem refrigerasi. Cara kerja komponen tersebut ialah menghisap dan menekan freon (refrigerant) didalam sistem / mengsirkulasikan refrigerant didalam sistem.
Menurut jenis kompressor terbagi menjadi 3 bagian :
1. Kompresor Hermetic.
2. Kompresor Semi Hermetic.
3. Kompresor Open type.
Namun menurut cara kerjanya kompresor terbagi menjadi 5 bagian :
1. Kompresor Sentrifugal.
2. Kompresor Screw
3. Kompresor Scrol
4. Kompresor Rotari (Rotary)
5. Kompresor Torak (Reciprocating)
2. Kondensor (Condenser)
Kondensor termasuk kompenen utama sistem refrigerasi yang tidak kalah pentingnya dengan kompresor, karena komponen-komponen tersebut saling berhubungan, saling mendukung, saling mempengaruhi. Cara kerja dari komponen ini ialah membuang panas yang memungkinkan terjadinya pengembunan.
3. Pipa kapiler
Pipa kapiler adalah suatu pipa pada sistem refrigerasi yang mempunyai diameter paling kecil jika dibandingkan dengan pipa – pipa yang lainya. Pipa kapiler ini biasanya berukuran diameter 0,8 – 2,0 mm dengan panjang kurang lebih 1 meter. Cara kerja pipa kapiler merendahkan temperature dan tekanan refrigerant didalam sistem.
4. Evaporator
Evaporator adalah kebalikan dari condenser, kalau condenser berfungsi sebagai pembuang panas dari freon yg dipompa oleh compressor dan membuang panasnya dengan sebuah fan motor, sebagai penampung dingin dari freon yg sudah berubah wujud menjadi cair setelah melewati pipa kapiler.
Didalam evaporator yg hampa udara, freon akan menguap dan menyerap panas pada pipa-pipa yg berada pada evaporator sehingga pipa-pipa di evaporator menjadi dingin, dan membuang dinginnya dengan hembusan sebuah fan motor dengan daun kipas yang berbentuk blower.
mengenal komponen-komponen utama sebuah sistem refrigerasi mekanik
1.KondenserKondenser adalah komponen di mana terjadi proses perubahan fasa refrigeran, dari fasa uap menjadi fasa cair. Dari proses kondensasi (pengembunan) yang terjadi di dalamnya itulah maka komponen ini mendapatkan namanya. Proses kondensasi akan berlangsung apabila refrigeran dapat melepaskan kalor yang dikandungnya. Kalor tersebut dilepaskan dan dibuang ke lingkungan. Agar kalor dapat lepas ke lingkungan, maka suhu kondensasi (Tkd) harus lebih tinggi dari suhu lingkungan (Tling). Karena refrigeran adalah zat yang sangat mudah menguap, maka agar dapat dia dikondensasikan haruslah dibuat bertekanan tinggi. Maka, kondenser adalah bagian di mana refrigeran
bertekanan tinggi (Pkd = high pressure–HP).
II.4.2.
Piranti ekspansi(expansiondevice–EXD)
Piranti
ini berfungsi seperti sebuah gerbang yang mengatur banyaknya refrigeran cair
yang boleh mengalir dari kondenser ke evaporator. Oleh sebab itu piranti ini
sering juga dinamakan refrigerant flow controller.
Dalam berbagai buku teks Termodinamika, proses yang berlangsung dalam piranti
ini biasanya disebut throttling process.
Besarnya laju aliran refrigeran merupakan salah satu faktor yang menentukan
besarnya kapasitas refrigerasi. Untuk sistem refrigerasi yang kecil, maka laju
aliran refrigeran yang diperlukan juga kecil saja. Sebaliknya unit atau sistem
refrigerasi yang besar akan mempunyai laju aliran refrigeran yang besar pula.
Terdapat beberapa jenis piranti ekspansi. Di bawah ini diterakan beberapa di
antaranya.
a. Pipa kapiler (capillary tube – CT).
Berupa pipa kecil dari tembaga dengan lubang berdiameter sekitar 1 mm,
dengan panjang yang disesuaikan dengan keperluannya hingga beberapa meter. Pada
berbagai unit refrigerasi yang menggunakannya pipa ini biasanya diuntai agar
terlindung dari kerusakan dan ringkas penempatannya. Lubang saluran yang sempit
dan panjangnya pipa kapiler ini merupakan hambatan bagi aliran refrigeran yang
melintasinya; hambatan itulah yang membatasi besarnya aliran itu. Pipa kapiler
ini menghasilkan aliran yang konstan.
b. Katup ekspansi tangan (hand/manual expansion
valve – HEV).
Adalah pengatur aliran yang berupa katup atau keran biasa, yang
dioperasikan untuk mengatur bukaannya secara manual.
c. Katup ekspansi
termostatik (Thermostatic
expansion valve – TEV).
Pada piranti ini terdapat bagian yang dapat bekerja secara termostatik,
yaitu mempunyai sensor suhu yang dilekatkan pada bagian keluaran evaporator.
Perubahan suhu yang terjadi pada keluaran evaporator itu menjadi indikator
besar-kecilnya beban refrigerasi. Variasi suhu itu dimanfaatkan untuk mengatur
bukaan TEV, sehingga besarnya laju aliran melintasinya juga menjadi terkontrol.
d. Katup
pelampung (float
valve – FV).
Piranti ekspansi jenis ini biasanya dirangkaikan dengan evaporator jenis
‘genangan’ (flooded evaporator, wet evaporator).
Ketinggian muka (level) cairan
dalam tandon (reservoir) cairan evaporator
menjadi pendorong pelampung yang menjadi
pengatur besarnya bukaan
katup.
3. Evaporator (evaporator – EV)
Evaporator
adalah komponen di mana cairan refrigeran yang masuk ke dalamnya akan menguap.
Proses penguapan (evaporation) itu
terjadi karena cairan refrigeran menyerap kalor, yaitu yang merupakan beban
refrigerasi sistem. Terdapat dua jenis
Evaporator yaitu:
· Evaporator ekspansi langsung (direct/dry expansion type – DX).
Pada evaporator ini terdapat bagian, yaitu di bagian keluarannya, yang
dirancang selalu terjaga ‘kering’, artinya di bagian itu refrigeran yang
berfasa cair telah habis menguap sebelum terhisap keluar ke saluran masuk
kompresor.
· Evaporator genangan (flooded/wet
expansion type).
Pada evaporator jenis ini seluruh permukaan bagian dalam evaporator selalu
dibanjiri, atau bersentuhan, dengan refrigeran yang berbentuk cair. Terdapat
sebuah tandon (reservoir, low pressure receiver),
di mana cairan refrigeran terkumpul, dan dari bagian atas tandon tersebut uap
refrigeran yang terbentuk dalam evaporator tersebut dihisap masuk ke kompresor.
4.
Kompresor (compressor
– CP)
Kompresor
adalah komponen yang merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Kompresor
bekerja menghisap uap refrigeran dari evaporator dan mendorongnya dengan cara
kompresi agar mengalir masuk ke kondenser. Karena kompresor mengalirkan
refrigeran sementara piranti ekspansi membatasi alirannya, maka di antara kedua
komponen itu terbangkitkan perbedaan tekanan, yaitu: di kondenser tekanan
refrigeran menjadi tinggi (high pressure – HP),
sedangkan di evaporator tekanan refrigeran menjadi rendah (low pressure – LP).
II.5.
Diagram Siklus Kompresi Uap
Sistem pendingin siklus
kompresi uap merupakan daur yang terbanyak digunakan dalam daur refrigerasi,
pada daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2),
pengembunan( 2 ke 3), ekspansi (3 ke 4) dan
penguapan (4 ke 1)
Kompresi
mengisap uap refrigeran dari sisi keluar evaporator, tekanan dan temperatur
diusahakan tetap rendah agar refrigeran senantiasa berada dalam fase gas.
Didalam kompresor, uap
refrigeran ditekan (dikompresi) sehingga tekanan dan temperatur tinggi. Energi
yang diperlukan untuk kompresi diberikan oleh motor listrik atau penggerak mula
lainnya. Jadi, dalam proses kompresi energi diberikan kepada uap refrigeran.
Pada waktu uap refrigeran dihisap masuk ke dalam kompresor, temperature masih
rendah akan tetapi selama proses kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan
naik. Setelah proses kompresi, uap refrigeran (fluida kerja) mengalami proses
kondensasi pada kondensor. Uap refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur
tinggi pada akhir kompresi dapat dicairkan dengan media pendinginnya fluida air
atau udara. Dengan kata lain, uap refrigeran memberikan panasnya (kalor laten
pengembunan) kepada air pendingin atau udara pendingin melalui dinding
kondensor.
Karena air atau
udarapendingin menyerap panas dari refrigeran, maka temperaturnya menjadi lebih
tinggi pada waktu keluar dari kondensor. Selama refrigeran mengalami perubahan
dari fase gas (uap) ke fase cair, tekanan dan temperatur konstan, oleh karena
itu pada proses ini refrigeran mengeluarkan energi dalam bentuk panas.
Share this:
JENIS-JENIS MESIN REFRIGERASI BERDASARKAN SIKLUS KERJANYA
Berdasarkan
siklus termodinamikanya mesin refrigerasi dikelompokan menjadi:
- Mesin refrigerasi Siklus Kompresi Uap (SKU)
- Mesin refrigerasi Siklus Absorbsi (SA)
- Mesin refrigerasi Siklus Jet Uap (SJU)
- Mesin refrigerasi Siklus Udara (SU)
- Mesin refrigerasi Siklus Vorteks (SV)
Sedangkan Pengelompokan mesin refrigerasi berdasarkan aplikasinya adalah sebagai berikut:
Jenis Mesin Refrigerasi
|
Contoh
|
||||||
Refrigerasi Domestik (Rumah Tangga)
|
lemari es, dispencer air
|
||||||
Refrigerasi Komersial
|
Pendingin minuman botol, Box es krim,
|
||||||
Lemari pendingin supermarket ukuran kecil
|
|||||||
Refrigerasi Industri
|
Pabrik es, cold storage, mesin pendingin
|
||||||
untuk industri proses
|
|||||||
Refrigerasi Transpot
|
Refrigerated truck, train and container
|
||||||
Pengkondisian udara domestik
|
AC Window, spilt, dan package
|
||||||
dan komersial
|
|||||||
Chiller
|
Water cooler and cooled chillers
|
||||||
Mobile Air Condition (MAC)
|
AC mobil
|
2.
Komentar
Posting Komentar