SNI surimi beku

Daftar isi



Daftar isi …………………………………………………………...…………………………………..    i
Prakata…..................................................................................................................................... ii
1      Ruang lingkup....................................................................................................................... 1
2      Acuan normatif...................................................................................................................... 1
3      Istilah dan definisi.................................................................................................................. 1
4      Klasifikasi............................................................................................................................ 1
5      Syarat bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan makanan................................. 2
6      Cara penanganan dan pengolahan....................................................................................... 2
7      Teknik sanitasi dan higiene................................................................................................... 2
8      Syarat mutu dan keamanan pangan.................................................................................... 2
9      Pengambilan contoh............................................................................................................. 2
10    Cara uji.................................................................................................................................. 3
11    Syarat pengemasan dan penandaan.................................................................................... 3
Lampiran A (informatif)  Lembar penilaian organoleptik surimi beku ……………………………      4
Tabel 1 Persyaratan mutu dan  keamanan pangan .................................................................. 2
Bibliografi ................................................................................................................................... 5



Prakata



Dalam rangka memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan komoditas ikan segar yang akan dipasarkan di dalam dan luar negeri, maka perlu disusun suatu Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dapat memenuhi jaminan tersebut.

Standar ini merupakan revisi dari SNI 01-2694-1992  yang disusun oleh Panitia Teknis Perikanan dalam rangka perbaikan setelah lima tahun yang telah dirumuskan melalui rapat-rapat teknis, rapat prakonsensus dan rapat konsensus pada tanggal 5 Oktober 2004 di Jakarta.  Dihadiri oleh wakil-wakil produsen, konsumen, asosiasi, lembaga penelitian, perguruan tinggi serta instansi terkait sebagai upaya untuk meningkatkan jaminan mutu dan keamanan pangan.

Berkaitan dengan penyusunan Standar Nasional Indonesia ini, maka aturan-aturan yang   dijadikan dasar atau pedoman adalah:

1        Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan.
2        Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. KEP. 01/MEN/2002 tentang               Sistem Manajemen Mutu Terpadu Hasil Perikanan.
3        Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No.06 KEP. 06/MEN/2002 tentang  Persyaratan dan Tata Cara Pemeriksaan Mutu Hasil Perikanan yang Masuk ke Wilayah Republik Indonesia.
4        Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. No. KEP. 21/MEN/2004 tentang Sistem Pengawasan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan untuk Pasar Uni Eropa.
5        Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (POM) No.03725/B/SK/VII/89 tanggal 10 Juli 1989 tentang Batas Maksimal Cemaran Logam dalam Makanan dan No.03726/B/SK/VII/89 tanggal 10 Juli 1989 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Makanan.



Surimi beku  -  Bagian 1 : Spesifikasi



1    Ruang lingkup


Standar ini meliputi acuan normatif, istilah dan definisi, klasifikasi, syarat bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan makanan, cara penanganan dan pengolahan,  teknik sanitasi dan hygiene, syarat mutu dan keamanan pangan, cara pengambilan contoh, cara uji, serta syarat penandaan dan pengemasan.

Standar ini berlaku untuk surimi beku dan tidak berlaku untuk produk yang mengalami pengolahan lebih lanjut.


2    Acuan normatif


SNI 01-0222-1995, Bahan tambahan makanan.
SNI 01-2326-1991, Metode pengambilan contoh produk perikanan.
SNI 01-2332-2005, Metode pengujian mikrobiologi produk perikanan - Penentuan Escherichia coli.
SNI 01-2335-2005, Metode pengujian mikrobiologi produk perikanan - Penentuan Salmonella.
SNI 01-2339-2005,  Metode pengujian mikrobiologi produk perikanan - Penentuan Angka Lempeng Total (ALT).
SNI 01-2341-1991, Metode pengujian mikrobiologi produk perikanan -  Penentuan                     Vibrio cholerae.
Bacteriologycal Analytical Manual (BAM), 1998, chapter 9, V. cholerae, V. parahaemolyticus, V. vulnificus and other vibrio spp.
SNI 01-2345-1991, Metode pengujian organoleptik produk perikanan.
SNI 01-2356-1991, Metode pengujian kimia produk perikanan - Penentuan kadar air.
SNI 01-2360-1991, Metode pengujian kimia produk perikanan - Penentuan kadar histamin.
SNI 01-2362-1991, Metode pengujian kimia produk perikanan - Penentuan kadar cadmium.
SNI 01-2364-1991, Metode pengujian kimia produk perikanan - Penentuan kadar merkuri.
SNI 01-2368-1991, Metode pengujian kimia produk perikanan - Penentuan kadar timah hitam.
SNI 01-2372-1991, Metode pengujian fisika produk perikanan.
SNI 01-2694-2005,  Surimi beku - Bagian 2: Bahan baku
SNI 01-2694-2005, Surimi beku - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan.


3    Istilah dan definisi


surimi beku
produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku ikan segar yang mengalami perlakuan sebagai berikut: penerimaan bahan baku, pencucian I, sortasi, penyiangan, pencucian II (leaching), pengepresan, pencampuran, pengepakan dan penimbangan, pembekuan, pengemasan, pelabelan dan penyimpanan.


4    Klasifikasi


Standar ini digolongkan menjadi 1 (satu) tingkatan mutu


5    Syarat bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan makanan


5.1    Bahan baku surimi beku harus memenuhi syarat kesegaran, kebersihan dan kesehatan sesuai SNI 01-2694.2-2005, Surimi beku - Bagian 2 : Bahan baku.

5.2  Bahan penolong dan bahan tambahan makanan yang digunakan  tidak merusak, mengubah komposisi dan sifat khas surimi beku sesuai  SNI 01-0222-1995, Bahan tambahan makanan.


6    Cara penanganan dan pengolahan


Cara penanganan dan pengolahan surimi beku yang dimaksud dalam standar ini harus sesuai SNI 01-2694.3-2005, Surimi beku - Bagian 3 : Penanganan dan pengolahan.


7    Teknik sanitasi dan higiene


Surimi beku harus ditangani, disimpan, didistribusikan dan dipasarkan dengan menggunakan wadah, cara dan alat yang sesuai dengan persyaratan teknis sanitasi dan higiene dalam unit pengolahan hasil perikanan.


8    Syarat mutu dan keamanan pangan

Tabel 1   Persyaratan mutu dan keamanan pangan

Jenis uji
Satuan
Persyaratan
a    Organoleptik
Angka (1 – 10)
minimal 7
-      Cemaran mikroba:
-      ALT
-      Escherichia coli
-      Salmonella
-      Vibrio cholerae
-      Vibrio parahaemolyticus*        (kanagawa positif)

koloni/g
APM/g
APM/g
APM/g
APM/g


maksimal 5,0 x 105
 maksimal <2
negatif
negatif
maksimal <3
c   Cemaran Kimia
-      Raksa (Hg)*
-      Timbal (Pb)*
-      Histamin*
-      Cadmium (Cd)*

mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg

 maksimal 1
maksimal 0,4
maksimal 100
maksimal 0,1
d    Kadar air
%
80-82
e    Fisika:
-      Suhu pusat

0C

maksimal -18  
e    Filth
Potong
80-82
CATATAN*    Bila diperlukan


 

 

9    Pengambilan contoh


Cara pengambilan contoh sesuai SNI 01-2326-2005, Metode pengambilan contoh produk perikanan.


10      Cara uji


10.1    Organoleptik
-       Sesuai SNI 01-2345-1991, Metode pengujian organoleptik produk perikanan.
-       Penilaian organoleptik sesuai lampiran A.

10.2Mikrobiologi
-       Escherichia coli sesuai SNI 01-2332-2005, Metode pengujian mikrobiologi produk perikanan - Penentuan Escherichia coli.
-       Salmonella sesuai SNI 01-2335-2005, Metode pengujian mikrobiologi produk perikanan - Penentuan Salmonella.
-       ALT sesuai SNI 01-2339-2005, Metode pengujian mikrobiologi produk perikanan - Penentuan Angka Lempeng Total (ALT).
-       Vibrio cholerae sesuai SNI 01-2341-1991, Metode pengujian mikrobiologi produk perikanan -  Penentuan Vibrio cholerae.
-       Vibrio parahaemolyticus sesuai BAM, 1998, chapter 9, V. cholerae, Penentuan          Vibrio parahaemolyticus, V. vulnificus and other vibrio spp.

10.3Kimia
-       Kadar air sesuai   SNI 01-2356-1991, Metode pengujian kimia produk perikanan -   Penentuan kadar air.
-       Histamin sesuai SNI 01-2360-1991, Metode pengujian kimia produk perikanan - Penentuan kadar histamin.Raksa sesuai  SNI 01-2364-1991, Metode pengujian kimia produk perikanan -  Penentuan kadar merkuri.
-       Cadmium sesuai SNI 01-2362-1991, Metode pengujian kimia produk perikanan -   Penentuan kadar cadmium.
-       Timbal sesuai  SNI 01-2368-1991, Metode pengujian kimia produk perikanan - Penentuan kadar timah hitam.

10.4Fisika                              
-       Suhu pusat sesuai  SNI 01-2372.1-1997, Metode pengujian fisika produk perikanan – Penentuan suhu pusat ikan
-       Filth sesuai dengan SNI 01-2372.7-1997, Metode pengujian fisika produk perikanan - Penentuan filth.


11    Syarat pengemasan

 

Pengemasan sesuai SNI 01-2694-2005, Surimi beku-Bagian 3: Penanganan dan pengolahan



12     Syarat penandaan

Setiap kemasan produk Surimi beku yang akan diperdagangkan diberi tanda dengan benar dan mudah dibaca, menggunakan bahasa yang dipersyaratkan disertai keterangan sekurang-kurangnya sebagai berikut :
a)        jenis produk;
b)        berat bersih produk;
c)        nama dan alamat unit pengolahan secara lengkap;
d)        bila ada bahan tambahan lain  diberi keterangan bahan tersebut;
e)        tanggal, bulan dan tahun produksi;
f)         tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa.


Lembar A

(informatif)


Konsep lembar penilaian organoleptik surimi beku




Nama panelis : ……………………………..                Tanggal: ……………………………………   
·         Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan pengujian.
·         Berilah tanda Ö pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji.

Spesifikasi
Nilai
Kode contoh



A    Kenampakan





·          Murni daging, tanpa serat, tanpa tulang, tanpa duri, tanpa sisik, tanpa benda asing
9



·          Murni daging, tanpa tulang, tanpa duri, tanpa sisik, ada sedikit serat (5%),  tanpa benda asing
7



·          Murni daging, tanpa tulang, tanpa duri, tanpa sisik, ada serat 10%,  tanpa benda asing
5



·          Murni daging, tanpa tulang, tanpa duri, tanpa sisik, ada serat 15%,  tanpa benda asing
3



·          Murni daging, tanpa tulang, tanpa duri, tanpa sisik 5%,  serat lebih dari 15%,  tanpa benda asing
1



B    Uji fisik




Untuk menentukan uji lipat (“folding test”) dan uji gigit, surimi beku dilelehkan dan dicampur dengan 3% garam dan air dingin (air es) + 30%. Pencampuran dilakukan selama 15-20 menit. Pasta tersebut dimasukkan ke dalam casing PVC atau dibentuk bulat seperti bakso dengan diameter 25-35 mm. Selanjutnya dilakukan pemanasan I pada suhu 40oC selama 20 menit dan dilanjutkan dengan pemanasan II pada suhu 90oC selama 20 menit. Angkat produk lalu dinginkan dan potong ketebalan 4-5 mm untuk uji lipat dan 1-2 cm untuk uji gigit.




1    Uji lipat




·        Tidak retak bila dilipat 4
9



·        Sedikit retak bila dilipat 4
7



·        Sedikit retak bila dilipat 2
5



·        Retak tetapi masih menyatu bila dilipat 2
3



·        Patah seluruhnya bila dilipat 2
1



2    Uji Gigit




·        Amat sangat kuat kekenyalannya
10



·        Sangat kuat kekenyalannya
9



·        Kuat kekenyalannya
8



·        Agak kuat kekenyalannya
7



·        Kekenyalannya masih dapat diterima
6



·        Agak lunak
5



·        Lunak
4



·        Sangat lunak
3



·        Hancur
1






Bibliografi




Petunjuk Teknik Sanitasi dan Higiene dalam Unit Pengolahan Hasil Perikanan, Direktorat Jenderal Perikanan, Tahun 1997

Recommended Code of Practice Food Standar Programme Codex Alimentarius Commission (CODEX STAN 165-1989,REV.1-1995) for Quick frozen blocks of fish fillets, minced fish flesh and mixtures of fillets and minced fish flesh


Measurement of Surimi Composition and Functional Properties dalam Surimi Technology

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASKEP KERACUNAN MAKANAN DAN CONTOH KASUS

PROSES PEMBEKUAN IKAN

Yang Ada Di Dalam Kamar Mesin Kapal (Engine Room)